RSCM Gelar Pelatihan Pelayanan Radioterapi Paliatif, Libatkan Peserta dari 15 Negara

Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto dan sejumlah narasumber memberikan keterangan pers terkait kegiatan Regional Traininng Course 

JAKARTA - RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) kembali mendapatkan kepercayaan dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelenggarakan Regional Training Course (RTC): Train the Trainers on Guideline for Palliative Radiotherapy. Pelatihan internasional ini merupakan bagian dari rangkaian program RAS 6098 bertajuk Palliative Radiotherapy yang berlangsung selama 3 tahun (2023 – 2025). 

RTC yang melibatkan peserta dari 15 negara kali ini dilaksanakan pada tanggal 2-6 Desember 2024 di Aula Lantai 3, Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi RSCM, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis, khususnya dokter spesialis onkologi radiasi dan fisikawan medis dalam memberikan pelayanan radioterapi paliatif bagi pasien kanker. 

Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto dalam keterangannya mengatakan palliative care bukan hanya perihal end-of-life care, tetapi merupakan bagian integral dari penanganan kanker yang komprehensif. “Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan akses dan kualitas radioterapi paliatif, baik di Indonesia maupun secara global,” ujarnya.

Pelatihan ini dikemas dengan format interaktif, dan melibatkan tim multidisiplin dari berbagai aspek yang terlibat dalam pelayanan paliatif. Terutama okter spesialis onkologi radiasi dan fisikawan medis. 

Acara ini terdiri dari sesi diskusi panel multidisiplin, demo kasus, dan sesi best practices dalam radioterapi paliatif. Tema utama yang dibahas adalah penanganan perdarahan dan obstruksi akibat kanker, serta aspek akses terhadap radioterapi paliatif.

Sebagai rumah sakit rujukan nasional dan pusat education dan training di bidang onkologi radiasi, RSCM telah lama aktif berkolaborasi dengan IAEA, dan menjadi tempat pelatihan bagi tim dari mancanegara, seperti Myanmar, Cambodia, Vietnam, dan lainnya. “Kami senang sekali kali ini bisa kembali menyambut rekan-rekan dari 15 negara dan membawakan topik yang sangat penting dalam perjalanan penyakit kanker, yaitu radioterapi paliatif,” lanjut Supriyanto.

Acara ini akan diikuti oleh peserta mancanegara dari 15 negara berbeda, mencakup peserta hingga 50 peserta. Adapun para narasumber internasional yang akan hadir sebagai faculty adalah: Dr. Mei Ling Yap dari Australia, Dr. Wah Wah Myint Zu dari Myanmar, Dr. Reena Engineer dan Dr. Tabassum Wadasadawala dari India, dan Dr. Masaru Wakatsuki dari Jepang yang juga merupakan Lead Country Coordinator (LCC) dari RAS6098 ini. 

Adapun tim ahli onkologi dari RSCM akan berpartisipasi aktif di setiap sesi, dari berbagai disiplin seperti Onkologi Radiasi, Kedokteran Paliatif, Ginekologi Onkologi, Radiologi, Urologi, Hematologi Onkologi Medis, Bedah Onkologi, Pulmonologi, Bedah Toraks, Bedah Digestif, Gastrohepatologi, dan Gizi Klinik.

Course Director RTC serta National Project Coordinator untuk RAS6098 ini, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), menyatakan, pelatihan ini adalah bagian dari upaya RSCM untuk mengemukakan bahwa pelayanan paliatif melibatkan berbagai aspek, dan khususnya di bidang radioterapi, penting sekali untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan terapi radiasi yang efektif, aman, dan high-quality. 

Selain itu, terutama di negara berkembang seperti Indonesia dan banyak negara lain yang mengikuti training course ini, tidak semua pasien mudah untuk mengakses radioterapi untuk tujuan paliatif sekalipun. “Hal ini membuat kita juga memasukkannya ke dalam program, untuk diskusi bersama bagaimana mengatasi tantangan ini,” ujarnya.

Melalui kegiatan kolaborasi internasional ini, RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dapat memberikan layanan yang lebih efektif untuk pasien kanker stadium lanjut di Indonesia. 

Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kualitas tatalaksana pengobatan, sehingga pasien dapat menerima perawatan yang lebih optimal dan menyeluruh. Selain itu, dengan kemajuan yang dicapai melalui kerjasama ini, RSCM diharapkan dapat menjadi pengampu bagi rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia, memberikan dampak positif pada sistem pelayanan kesehatan kanker di tingkat nasional. (inung)

Diberdayakan oleh Blogger.