Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024 di TIM, Dari Pidato Menteri Kebudayaan Hingga Pengumuman Penyair Adiluhung

Teks Foto (1) : Road to Perayaan Puncak Hari Puisi Indonesia di Jawa Pos, Gedung Graha Pena, 29 November 2024 yang lalu.(Foto:Ist/Kir/Lasman)

JAKARTA - Perjalanan sebelas tahun Hari Puisi Indonesia untuk menjadikan tanggal lahir Penyair Indonesia Chairil Anwar pada 26 Juli sebagai Hari Puisi Nasional di penanggalan negeri ini masih terus bertahan.

Tahun ini, puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024  dengan tema besar “Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber’ akan digelar di Teater Kecil,  Taman Ismail Marzuki, Jumat  20 Desember 2024 pukul 19.00 WIB.

Beberapa tokoh penting akan hadir dalam kegiatan ini. Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon akan membacakan puisi sekaligus memyampaikan Pidato Kebudayaan. 

Berikutnya, pengumuman satu nama penyair yang mendapatkan Anugerah Adiluhung dilaksanakan di akhir acara. 

Satu nama penyair yang dipilih oleh tiga juri dari Yayasan Hari Puisi Indonesia ini adalah semacam achievement award, penganugerahan atas sumbangsih sosok itu pada dunia perpuisian Indonesia. Sosok ini akan mendapatkam anugerah berupa nilai uang nominal Rp40 juta.

Teks Foto (2) : Penyair Noorca M Massardi membaca puisi karya Abdul Hadi WM di Jawa Pos (29/11/2024).(Foto : Ist/Kir/Lasman)

Rangkaian peringatan Hari Puisi Indonesia ini sebenarnya sudah dimulai sejak Jumat pagi, pukul 10.00 WIB.  Aktivitas yang berlangsung dengan serangkaian acara mulai dari Parade Baca 40 Puisi karya Abdul Hadi WM, Seminar Nasional “Peta Pemikiran Abdul Hadi WM” kerjasama Yayasan Hari Puisi dan Universitas Paramadina.

Di Plaza Teater Kecil akan dipamerkan karya dan buku penyair yang pemikiran mau pun karyanya sarat dengan nilai filosofis, sufistik tapi juga dekat dengan alam dan akar kebudayaan tradisi  Indonesia. 

Puisi karya Abdul Hadi akan dibacakan oleh para penyair sejak siang hingga sore hari. Begitu pun para tokoh bangsa, tokoh sosial, politik dan kebudayaan di negeri ini, juga beberapa nama perwakilan dari negara asing, akan membaca  karya-karya Abdul Hadi WM di malam harinya 

Dari Deklarasi hingga  Hari Puisi Indonesia 

Teks Foto (3)Ramayani Riance, penyair Jambi saat di Graha Pena, Jawa Pos.(Foto : Ist/Kir/Lasman)

Sejarah dan perjalanan Hari Puisi Indonesia cukup panjang. Dimulai dari Deklarasi Hari Puisi Indonesia (HPI) yang pertama kalinya dilakukan di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau pada 22 November 2012. 

Deklarasi ini dilakukan oleh para penyair dan seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Deklarasi HPI merupakan puncak dari Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I. Deklarasi ini dibacakan oleh Sutardji Calzoum Bachri selaku Presiden Penyair Indonesia.

Agenda ini berlanjut dengan langkah kepengurusan Yayasan Hari Puisi seperti Rida K Liamsi, Maman S Mahayana dan Ahmadun Yosi Herfanda, Asrizal Nur dan yang lainnya. 

Teks Foto (4) Zulfaisal Putera, penyair Banjarmasin saat di Graha Pena, Jawa Pos.(Ist/Kir/Lasman)

Banyak lagi nama penyair lain yang terlibat sebagai perintis, pembuka jalan pelaksanaan Hari Puisi Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan harapan akan ada hari khusus bagi para penyair, puisi dan  kesusasteraan Indonesia.

Untuk tahun 2024 ini, Yayasan Hari Puisi memberikan mandat kepanitiaan kepada Danny Susanto sebagai ketua pelaksana, bersama rekan panitia lainnya termasuk Ariany Isnamurti, Sofyan RH Zaid, Willy Ana, Ewith Bahar dan Sihar Ramses Simatupang untuk menjalankan amanah . 

Pada bulan Juli telah digelar Syukuran Hari Puisi Indonesia 2024 di Jakarta. 
Juga pada akhir bulan November lalu, sebagai acara pengantar, road to, acara utama yaitu Malam Puncak Hari Puisi Indonesia 20 Desember, juga telah digelar acara di Jawa Pos, Kantor Graha Pena Jl Kebayoran Lama. (29/11/2024).  

40 Penyair di Perayaan HPI 2024

Sejak pagi hingga sore, puisi karya Abdul Hadi WM akan dibacakan oleh penyair dan deklamator dari berbagai wilayah Jabotabek juga dari berbagai provinsi di Indonesia antara lain Emy Suy, Julia Basri, Nurhayati, Muslih, IRZI, Yasir Habibi Risfandi, Mita Katayo, Megawati Nurdin, Edief Wangi, Badri AQT, Sudiyanto, Dedi irawan, M. Rois Renaldi, Zafran, Sas Endin, Umar Tadjudin. Giyanto Subagio, Ruri Pramodawardani, Ihwanul Fadjri dan Karenina.

Rangkaian nama  pembaca puisi lainnya  adalah  Daumi Goblek. Ratu Dzakiya, Nunung Noor El NIel, Udi Utama, Dhe Sundayana,  Sharon Leony, Arie Berganti, Siti Sugiarti - Sugiwa, Wawa, Octavianus Masheka, Lily Multatuliana. Kurnia Effendi. Reinaldo Fernandez, Dzakwan Ali, Rendi Sumbari.  ⁠Sam Mukhtar Chaniago dan Tuti Tarwiyah, Ayu Yulia Djohan, Muhammad Ibrahim Ilyas, Okky Tirto dan Berthold Sinaulan.  (**/Press Rilis/Lasman Simanjuntak)
Diberdayakan oleh Blogger.