Untuk Pertama Kali di Indonesia, Kabupaten Belitung Terapkan Pelapisan Jalan 'Microsurfacing' Murah dan Ramah Lingkungan

BELITUNG-Untuk pertama kali di Indonesia, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerapkan pembangunan jalan dengan sistem konstruksi pelapisan jalan microsurfacing di Jalan Surdiman Tanjung Pandan.

Teknologi konstruksi jalan -sebelumnya telah diterapkan di Jerman, Cina, India, dan Australia ini- dapat hemat biaya, lebih ramah lingkungan, lebih mudah dikerjakan, serta berwarna hitam.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bangka Belitung Arief Syarif Hidayat saat menerima kunjungan peserta press tour  wartawan bersama Birkom PUPR di Kora Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Jumat (27/9/2024).

" Bahkan roda dan ban kendaraan bermotor yang melewati jalan ini akan lebih awet krn menggunakan teknologi tinggi," ucapnya.

Menurutnya, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bangka Belitung (Babel) melaksanakan program pelapisan jalan pertama di Indonesia menggunakan teknologi microsurfacing inovasi yang bertujuan meningkatkan kualitas permukaan jalan secara efisien.

Terkait dengan microsurfacing di Renstra PUPR, sebagai pengembangan inovasi penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan.

" Salah satunya ini sebagai inovasi teknologi di Indonesia. Jadi baru pertama di Jalan Nasional di Indonesia," tegas Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bangka Belitung Arief Syarif Hidayat di Belitung, Jumat.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Kerja Penanganan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Bangka Belitung Rima Qotrun Nada menambahkab BPJN Babel menjadi yang pertama kali melaksanakan inovasi pemeliharaan preventif menggunakan teknologi lapis permukaan mikro atau microsurfacing.

Proyek itu dilaksanakan di Jalan Sudirman dengan panjang 2,2 km di Kota Tanjung Pandan, Ibu Kota Kabupaten Belitung.

Berdasarkan rencana strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2020-2024 salah satu misi kementerian tersebut yakni menyelenggarakan pembinaan jasa konstruksi yang berkualitas dengan penerapan inovasi teknologi di bidang jalan dan jembatan untuk perbaikan yang berkelanjutan.

"Kami menyelenggarakan pembinaan jalan jasa konstruksi yang berkualitas. Pada tahun 2024 ini kami melaksanakan microsurfacing yang merupakan pekerjaan yang pertama kali di Indonesia. Jadi, daerah-daerah lain ini di Indonesia belum," jelas Rima.

Teknologi microsurfacing merupakan lapisan tipis dihampar di atas perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat, aspal emulsi, air, dan polimer.

Polimer ini digunakan bertujuan untuk dapat meningkatkan elastisitas aspal pada suhu rendah dan meningkatkan kestabilan aspal pada suhu tinggi.

Proyek microsurfacing menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2024 dengan nilai kontrak Rp3.823.539.000. Masa pelaksanaan selama 180 hari kalender enam bulan yang dimulai sejak 13 Mei 2024.

Pekerjaan Microsurfacing dilaksanakan oleh PT. Sarana Jatra Konstruksi Pratama dan dilakukan pengawasan oleh PT. Astadipati Duta Harindo KSO.

Microsurfacing diterapkan di Jalan Sudirman (Tanjungpandan) adalah tipe 2 dengan penghamparan rata-rata antara 8,1 kg/m2 – 16,3 kg/m2.

Penggunaan microsurfacing, mendukung peningkatan ekonomi masyarakat petani karet dengan cara penggunaan polimer berbahan dasar getah dari pohon karet.

"Pemilihan Jalan Sudirman sebagai lokasi pertama  karena merupakan ruas jalan nasional yang memiliki kriteria paling lengkap; LHR tinggi atau lebih dari 5.000 kendaraan per hari, telah mengalami keausan dan beberapa kerusakan minor lain seperti retak, alur, dan lubang.Kebanyakan kerusakan ini disebabkan akibat kendaraan berat yang menggunakan lajur dekat median ditambah intrusi air hujan dari median jalan yang masih tanah dan taman," pungkasnya. (**/Lasman)










Diberdayakan oleh Blogger.