Dinilai Sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, Program KILA Harus Berlanjut

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Ahmad Mahendra berfoto bersama para jawara KILA

JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, kembali mempersembahkan perhelatan Pentas Musik Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) 2024 bertajuk Simfoni untuk Sahabat yang digelar Jumat (6/9/2024). Pergelaran KILA 2024 yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi tersebut merupakan program kelima kalinya dilaksanakan oleh Kemendikbudristek. 

KILA merupakan wujud nyata kepedulian dan komitmen dalam membentuk ekosistem musik Indonesia serta usaha sosialisasi lagu anak Indonesia. Guna menyebarluaskan penyelenggaraan KILA 2024 kepada masyarakat, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek telah melaksanakan serangkaian sosialisasi di berbagai kota, antara lain, Surabaya, Solo, Denpasar, Jakarta, dan Palembang. 

Antusiasme dan apresiasi pada penyelenggaraan KILA dari tahun-tahun sebelumnya berhasil diraih. KILA telah menghibur ribuan anak-anak yang menghadiri kegiatannya. Oleh karena itu, pada penyelenggaraan KILA 2024, panitia turut menyosialisasikan hingga ke berbagai lembaga pendidikan, ratusan pengajar di berbagai kabupaten/kota. Dengan tujuan agar lagu-lagu KILA bisa dinikmati oleh banyak penikmat musik anak-anak.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengajak semua masyarakat mendukungnya sehingga dapat meningkatkan kualitas lagu dan musik anak serta mewujudkan sistem pendidikan yang aman, nyaman, maupun beretika.

Mahendra menyebut, Festival KILA dinilai juga ikut andil melahirkan banyak karya seni musik yang tinggi kekayaan budaya dan kearifan lokal sehingga berdampak pada munculnya talenta musisi anak-anak di Indonesia.

“KILA menjadi wadah serta sarana mendekatkan para anak-anak dengan kekayaan musik dan lagu tradisi. KILA menstimulus terciptanya dan aransemen lagu anak yang berasal dari kearifan lokal,” ujar Mahendra.

Selanjutnya Mahendra menuturkan bahwa KILA juga menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat yang menginginkan bermunculan kembali lagu anak-anak yang menghibur dan memiliki nilai edukatif, untuk membentuk karakter baik pada anak.

Menurutnya, program KILA menjadi salah satu cara yang tepat untuk membangun karakter anak. Melalui lagu-lagu yang menyenangkan, anak belajar tentang ke-Indonesiaan dan tentang alam.

Karena itu, sudah sepatutnya jika program KILA terus berlanjut. “Ini tahun kelima program KILA. Saya kira siapapun nanti yang memimpin negara ini, KILA harus dilanjutkan,” kata Mahendra.

Ia menegaskan bahwa program KILA sejalan dengan profil pelajar Pancasila dan menjadi bagian dari pendidikan karakter. Anak dididik untuk mencintai Indonesia dan alam melalui lagu dan music sejak usia dini.

Selain itu, KILA menjadi satu-satunya program yang ditujukan untuk anak yang hingga kini masih konsisten diselenggarakan sejak 5 tahun lalu. Program KILA telah melahirkan lagu-lagu anak yang sangat bagus, juga memunculkan anak-anak dengan talenta menyanyi yang luar biasa.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Ahmad Mahendra

Namun meski telah melahirkan banyak lagu dan penyanyi-penyanyi cilik yanh bertalenta, hingga kini belum ada pihak yang mengangkat lagu KILA ke kancah yang lebih besar lagi. “Istilahnya belum terangkat betul, belum terlalu dipakai. Kalau bukan orangnya, minimal programnya,” tegas Mahendra.

Ia menjamin bahwa lagu-lagu yang dihasilkan dari program KILA termasuk para penyanyinya memiliki kualitas yang tinggi. Karena Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru benar-benar menerjunkan tim juri yang professional untuk mengakurasi setiap karya yang masuk. 

“Lagu-lagunya, juga anak-anaknya ini kan sudah juara, apakah bisa jadi bagian dari manajemen talenta, karena jurinya juga berkualitas dan kami bisa pertanggungjawabkan,” katanya.

KILA telah melakukan pengenalan lagu-lagu anak karya pemenang lomba cipta lagu KILA dari tahun 2020 sampai 2022 di setiap sekolah. Lagu-lagu yang diperkenalkan tersebut mengandung pesan tentang kerukunan, hubungan pertemanan, rasa syukur, toleransi dan penghormatan kepada orang tua, serta keindahan alam Indonesia. 

Pementasan lagu anak bertajuk Simfoni Sahabat Nusantara yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbudristek menampilkan beberapa Duta KILA yang membawakan lagu-lagu baru karya pemenang lomba cipta lagu tahun 2024 dan aransemen tahun 2024. 

Berikut adalah daftar keeam pemenang lomba menyanyi KILA 2024, yaitu Emilia Bening Nirwasita, Gendhis Nauli Gritalea Utama, Aji Saputra, Zaneta Miracle Sitorus, Luna Clara Ekklesia Nauli P, dan Sheena Ulkema Nadine.

Sementara itu pada kategori karya cipta lagu KILA 2024 terdapat enam peserta terpilih yaitu, Apriyanto (Indahnya Indonesia), Leonardo Agus Wahyudi M (Bermain Kendang), Atielda Ashley Renova T (Senangnya Menjadi Anak Indonesia), Felicia Chandra (Bersatu Dalam Perbedaan), Ria Phaing Kanisa (Indonesia Kaya), dan Dwiarfita Oktaviani & Endro Baskoro (Harmoni Nusantara). Lalu terdapat pula satu peserta terpilih dalam kategori aransemen lagu anak daerah, yaitu Silvester Perwito Atang Muda dengan lagu Cik-Cik Periuk yang berasal dari Kalimantan Barat.

Program KILA di tahun 2024 menapaki capaian tertingginya. Diikuti oleh lebih dari 1.300 peserta di berbagai kelas lomba. Sebagian pendaftar mnengikuti kegiatan lomba menyanyi KILA, dan para pemenang lomba menyanyi menyisihkan 1.000 anak-anak dari seluruh Indonesia untuk menghasilkan masing-masing 3 pemenang lomba menyanyi di kelompok usia 5-7 tahun dan 8-13 tahun. (inung)


Diberdayakan oleh Blogger.