Tidak Ada Gejala Khas, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospitals Makassar Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit Lupus


Dr. dr. Femi Syahriani, Sp.PD-KR
 

MAKASSAR - Penyakit lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan oleh kesalahan sistem imun dalam mengenali sel tubuh manusia yang dianggap sebagai musuh. Penyebab pasti dari lupus belum dapat dijelaskan hingga saat ini.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Reumatologi Siloam Hospitals Makassar Sulawesi Selatan, Dr. dr. Femi Syahrini Sp.PD-KR menjelaskan  gejala penyakit lupus ini atau keluhan penderita sebelum terdiagnosa dokter dapat menyerupai penyakit lain. "Gejala lupus sering tidak spesifik dan dapat menyerang dimana saja pada seluruh organ tubuh manusia. Terdapat peranan faktor genetik dan lingkungan untuk mencetuskan penyakit lupus ini," ujar Femi melalui edukasi berjudul Make Lupus Visible yang digelar Siloam Hospitals Makassar pada Jumat (17/5/2024).

Meski gejalanya sulit kenali, penyakit lupus ini dapat dikontrol, walaupun belum disebutkan dapat sembuh total. Agar dapat diketahui bahwa ini adalah penyakit lupus maka diperlukan deteksi dan diagnosis segera, karena Lupus, penyakit dengan sindrom atau gejala yang timbul lebih dari satu.

"Dan penyakit ini  umum terjadi di kalangan wanita, dikarenakan adanya faktor hormonal estrogen. Apalagi pada usia reproduksi 17-35 tahun. Dengan rekomendasi dokter, pemeriksaan laboratorium dasar untuk pelacakan penyakit lupus yaitu ANA IF yang adalah tes imunologi awal guna mengetahui adanya kekeliruan sistem imun yang dapat menyebabkan penyakit autoimun," anjut dr Femi Syahrini.

Dijelaskan pula penyebab lupus dapat melalui lingkungan pendukung, misalnya paparan sinar matahari, terpapar infeksi tertentu serta obat- obatan tertentu yang dapat memicu penyakit lupus.  Deteksi dini pada kondisi  seperti rasa lelah berlebihan, timbulnya ruam pada kulit, diikuti nyeri pada persendian dan lainnya.

"Komplikasi penyakit lupus ini berbahaya apalagi pada organ vital tubuh. Penggunan obat dan rutin konsultasi dokter ahli,  dengan didukung gaya hidup sehat  dan tentunya rutin berolahraga dapat meminimalisir komplikasi berbahaya pada organ tubuh karena penyakit lupus," pungkas  Dr Femi Syahrini. 

Tingkatkan Kesadaran
Di setiap tanggal 10 Mei, masyarakat internasional memperingati Hari Lupus Sedunia. Sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit autoimun yang kompleks ini.

Dirangkum dari berbagai sumber, lupus eritematosus sistemik (LES), adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan organ.

Meskipun terbilang langka, dengan sekitar 5 juta orang di seluruh dunia menderita kondisi ini, namun lupus sering kali masih menjadi misteri bagi banyak orang. Oleh karena itu hari lupus sedunia sebagai bagian dari kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan lupus.

Lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ vital lainnya. Gejalanya pun bervariasi, mulai dari ruam kulit yang khas, nyeri sendi, kelelahan ekstrem, hingga masalah serius pada organ dalam. (in)


Diberdayakan oleh Blogger.