Jasa Marga Paparkan Perkembangan Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Kepada Komisi VI DPR RI
JAKARTA,- PT Jasa Marga (Persero) Tbk memaparkan perkembangan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo yang dikelola oleh anak usaha milik Jasa Marga yakni PT Jasamarga Jogja Bawen (PT JJB) dan PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ) dalam agenda Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Yogyakarta, Selasa (20/2).
Agenda kunjungan kerja reses ini dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Anindita Eka Wibisono, Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Bin Nahadi, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan serta jajaran Direksi Anak Perusahaan Jasa Marga Group serta instansi terkait dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero).
Rapat Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024 dipimpin oleh Pimpinan Komisi VI DPR RI Aria Bima, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza dan Pimpinan Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal serta dihadiri oleh para anggota Komisi VI DPR RI.
Dalam pemaparannya terkait progres Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengungkapkan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen terbagi atas enam seksi, yakni Seksi 1 Yogyakarta - Simpang Susun (SS) Banyurejo, Seksi 2 SS Banyurejo - SS Borobudur, Seksi 3 SS Borobudur - Magelang, Seksi 4 SS Magelang - SS Temanggung, Seksi 5 SS Temanggung - SS Ambarawa dan Seksi 6 SS Ambarawa - JC Bawen. Keenam seksi tersebut secara bertahap telah memasuki tahap pembebasan lahan dan konstruksi.
“Selain itu, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan bagian dari Jaringan Jalan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Diharapkan dengan tersambungnya jaringan jalan ini dapat menghubungkan berbagai destinasi pariwisata di sekitar wilayah Jogja-Solo-Semarang hingga memperlancar arus distribusi barang dan jasa di Pulau Jawa,” ujarnya.
Subakti berharap dengan adanya Jalan Tol di wilayah Joglosemar yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat meningkatkan konektivitas di Trans Jawa sehingga dapat membantu melancarkan distribusi barang, jasa serta pertumbuhan ekonomi. Jasa Marga sendiri, lanjutnya, selalu berkomitmen memastikan pelaksanaan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo dapat berjalan dengan baik, sesuai target dan memastikan kualitas sampai kelayakan bisnisnya dengan mengedepankan aspek _Good Corporate Governance_ (GCG).
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan, PSN yang sudah dibangun oleh Pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menunjukkan progres yang signifikan, bahkan pembangunan jalan tol tak hanya menjadi sebuah langkah strategis memperlancar arus transportasi dan distribusi.
"Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan tol ini memiliki efek domino terhadap perekonomian regional, baik untuk memperlancar distribusi barang maupun jasa. Dengan adanya proyek ini pun diharapkan dapat menstimulasi aktivitas ekonomi, mendorong investasi, dan membuka peluang kerja," ungkapnya.
Para anggota Komisi VI DPR RI yang hadir pada reses pun berharap jalan tol yang masuk wilayah Joglosemar ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.
Sedangkan, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Anindita Eka Wibisono dalam kesempatan yang sama mengingatkan kepada BUMN di sektor infrastruktur untuk memitigasi risiko terhadap pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Yogyakarta-Solo, serta menyampaikan laporan perkembangan kepada Kementerian PUPR untuk memberikan evaluasi serta pengawasan terhadap jalannya pembangunan jalan tol tersebut.
“Kami harap ke depannya, kondisi kesehatan keuangan dari BUMN ini juga terus dijaga. Untuk itu sangat penting bagi klaster infrastruktur yang bertugas terhadap pembangunan jalan tol ini untuk memberikan _update_ perkembangan secara berkala, sehingga bisa terus melakukan monitoring, evaluasi dan pengawasannya,” ungkapnya.
Di akhir pertemuan tersebut, para anggota Komisi VI DPR RI berharap, perusahaan BUMN di klaster infrastruktur termasuk Jasa Marga yang menjalankan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen serta Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga waktu pengerjaannya ditargetkan sesuai rencana dibarengi dengan standar mutu dan pelayanan yang maksimal dalam upaya meningkatkan konektivitas jaringan jalan tol dan mendukung perekonomian masyarakat sekitar di sekitar Jaringan Jalan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang).(*/Las)
Post a Comment